Kediri – Partai Gerindra Kabupaten Kediri meyakini pasangan Calon Bupati-Wakil Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana-Dewi Mariya Ulfa bisa menyamakan persepsi dengan pemerintah pusat di era kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto periode 2024-2029.
Ketua DPC Partai Gerindra Kabupaten Kediri Ketut Gutomo mengungkapkan, kepercayaan terhadap pasangan Dhito-Dewi tersebut tak lepas dalam merealisasikan program bagi masyarakat. Terutama soal program makan siang bergizi di Kabupaten Kediri.
Baca juga:
Tony Rosyid: Plus Minus NU Dukung Anies
|
Dikatakan Ketut, pasangan Dhito-Dewi sebelumnya telah melakukan simulasi program makan siang bergizi terhadap siswa di Kabupaten Kediri. Berlangsung pada 17-19 September 2024, kebijakan simulasi yang digagas Dhito-Dewi ini telah menyasar sekitar 7.000 siswa.
Menurutnya, simulasi itu menggambarkan pasangan petahana ini menjadi sosok yang pas untuk membawa kemajuan di Bumi Panjalu. Sebab, pasangan ini diakui mampu menjadi perpanjangan tangan pemerintah pusat di era Presiden Prabowo Subianto periode 2024-2029.
“Mas Dhito ini sudah memulainya (program makan siang bergizi). Saya yakin Mas Dhito-Mbak Dewi bisa menjadi perpanjangan tangan dari pemerintah pusat, ” kata Ketut.
Hal itu disampaikan Ketut melalui kegiatan konsolidasi politik Partai Gerindra Kabupaten Kediri terhadap ratusan kadernya di Dapil II. Kegiatan berlangsung di Kecamatan Plemahan, Minggu (3/11/2024).
Baca juga:
Menunggu Adu Gagasan Para Capres
|
Lebih lanjut, sebagai strategi untuk menyamakan persepsi dengan pemerintah pusat, Ketut menginstruksikan kepada kadernya untuk berjuang total memenangkan pasangan Dhito-Dewi di Pilkada 2024.
Menurutnya, kemenangan pasangan Dhito-Dewi di kontestasi politik lima tahunan tersebut menjadi tanggung jawab seluruh kader Gerindra. Termasuk bagi kader yang ada di akar rumput.
“Kemenangan Mas Dhito-Mbak Dewi ini tanggung jawab kita bersama, ” tegas Ketut.
Sementara itu, Mas Dhito menyampaikan, sebagai kepanjangan tangan presiden menjadi tugas kepala daerah tingkat II untuk menyamakan frekuensi dan persepsi dengan kebijakan pemerintah pusat.
“Seorang bupati atau walikota itu kaki tangannya Pak Prabowo. Maka programnya harus sama, ” tegasnya.
Terlebih, Mas Dhito menyebut, pada tahun 2030 mendatang Indonesia akan mengalami bonus demografi. Di mana, jumlah penduduk usia 20-35 tahun akan lebih banyak. Sehingga bonus demografi itu bisa menjadi keuntungan, bisa juga menjadi bencana jika tidak dipersiapkan.
Begitu pula, dengan adanya program makan siang bergizi, Mas Dhito berkomitmen untuk menekan angka kasus stunting pada anak. Adapun, pada pertengahan 2024 kasus stunting di Kabupaten Kediri berada di angka 7, 46 persen
“Jika saya masih diberi mandat sama panjenengan semua, maka angka stunting saya pastikan akan 0 persen, ” tutur Mas Dhito, di hadapan ratusan kader Gerindra.
Terkait menyamakan persepsi dengan pemerintah pusat, Mas Dhito bakal merealisasikan program tersebut terhadap 30.000 pelajar tingkat PAUD di periode kedua mendatang.