KEDIRI - Dewan Ekskutif Mahasiswa (Dema) IAIN Kediri menggelar Talkshow Seri Lingkungan dengan mengusung tema 'Tanggapi Krisis Iklim Peran Mahasiswa Pulihkan Indonesia' berlangsung di Aula Theater Lt.4 Perpustakaan IAIN Kediri, Senen (6/11/2023) pukul 10.00 WIB.
Menghadirkan moderator Idlofi Mahdi Muhammad Duta Lingkungan Hidup Jatim, narasumber Putut Prabowo dari Yayasan Adopsi Hutan Jatim, Agus Prasetyo Kepala CDK Wilayah Trenggalek. Keynote Speaker Dr.H.Wahidul Anam, M.Ag selaku Rektor IAIN dan M.Eko Yulianoor selaku Ketua Dema IAIN Kediri.
IAIN Kediri sudah banyak membangun gedung kampus namun, belum dilengkapi ruang terbuka hijau (RTH). Pembangunan RTH yang berwawasan lingkungan dan dikelola untuk penghijauan dan keindahan sebagai paru-paru lingkungan kampus.
Dr.H.Wahidul Anam, M.Ag selaku Rektor IAIN Kediri kepada wartawan mengatakan, saya sangat mendukung kepedulian mahasiswa terhadap lingkungan, karena memang isu lingkungan sudah menjadi isu global.
"Kegiatan seminar atau talkshow ini bisa bertambah dan terorganisasi sehingga IAIN Kediri menjadi pelopor isu lingkungan, " ucapnya.
Saya berharap ke depan para mahasiswa, civitas akademika dan dosen lebih peduli terhadap pelestarian lingkungan.
Baca juga:
Deklarasi Cisadane Bebas Sampah 2045
|
"Dengan seminar ini tentang pembahasan lingkungan, namun perlu juga pemahaman agama sehingga bisa memunculkan kecintaan terhadap lingkungan, " ujarnya.
Disinggung terkait pembangunan RTH yang minim di lingkup kampus. Rektor menegaskan, kita berharap nanti ada perencanaan pembangunan RTH, kalau sudah selesai pembangunan fisik kampus yang baru.
"Dan itu usulan yang bagus nanti akan kita prioritaskan terkait pembangunan RTH tersebut, "tutup Rektor.
Putut Prabowo selaku Ketua Yayasan Adopsi Hutan Jatim menyampaikan, cukup apresiasi yang dilakukan teman-teman Dema IAIN Kediri, yang telah menggelar seminar lingkungan, bagusnya lagi tidak hanya internal saja, namun juga melibatkan BEM Kediri Raya.
Ditengah isu lingkungan menjadi trend dunia. Namun, ditingkat generasi muda kami menyadari gerakan pemuda yang menginisiasi lingkungan belum banyak.
"Walaupun beberapa upaya sudah dilakukan, namun secara umum belum ada gerakan cukup masif. Terbukti, hari ini, Dema IAIN Kediri menjadi inisiator dikalangan mahasiswa dan menjadikan momentum ini sebuah gerakan besar anak muda yang peduli terhadap lingkungan, " ujarnya.
Putut berharap dengan kegiatan ini menjadi titik awal munculnya gerakan anak muda peduli terhadap lingkungan khususnya di Kediri. Dalam konteks perubahan iklim global yang sudah mendunia dan semua terdampak.
"Upaya untuk memitigasi dan mengadaptasi perubahan iklim itu sendiri, kita terus memperluas kolaborasi dan sinergitas antar para pihak sehingga, perubahan iklim ini bisa kita sikapi secara bersama-sama baik di tingkat daerah, provinsi bahkan nasional, " tutup Putut.
Sementara, M.Eko Yulianoor selaku Ketua Dema IAIN Kediri mengatakan, kita melaksanakan acara ini karena menanggapi pemanasan global sekarang yang menjadi isu Internasional. Kita Dewan Ekskutif Mahasiswa (Dema) IAIN Kediri mengangkat isu ini menjadi seminar. Realita yang ada di lapangan bahwa suhu di bumi saat ini setiap tahun naik sekitar 0, 25 derajat Celsius per tahun.
"Sehingga, harapan ke depan mahasiswa berperan aktif mencegah dan menanggulangi pemanasan global. Dema IAIN Kediri juga bisa menjadi sosok inisiator di kalangan mahasiswa khusus BEM Kediri Raya, " ujar Eko yang juga Mahasiswa IAIN semester 9 jurusan Psikologi.
Ditegaskan Eko bahwa kita bisa membuat gerakan masif dan kontinyu yang berkaitan isu-isu lingkungan di Kota Kediri. Seperti, di lingkup kampus sendiri, kita juga bisa mendesak segera membangun ruang terbuka hijau (RTH).
Karena sebentar lagi, IAIN Kediri akan menjadi UIN, tapi realita di lapangan sangat kurang sekali terkait RTH dan di lingkup kampus kurang pepohonan hijau.
"Apalagi, terlihat mahasiswa yang berlalu lalang di IAIN Kediri ada ribuan tiap hari yang pastinya akan menghasilkan zat karbon itu juga berbahaya, hal kecil ini kita harus peka. Parahnya lagi kalau melihat proses pembangunan kampus yang baru tidak ada rancangan-rancangan yang dikhususkan pembangunan RTH, " keluhnya.
Eko menambahkan, pasca ini, kawan-kawan dari BEM Kediri Raya bisa memantik dan mengawal bersama-sama serta komitmen, khususnya dari Dema IAIN Kediri mendesak agar pihak kampus segera membuat RTH.
"Karena di lingkup kampus IAIN minim sekali apalagi di Fakultas Ushuluddin disamping sama sekali tidak ada pepohonan, " tutup Eko.
Peserta yang hadir, Dema IAIN Kediri, Fakultas, Himpunan Mahasiswa Program Studi, BEM Kediri Raya dan masyarakat umum.